December 9, 2023

Healthcare Global

Splash Healthcare Global All Over

Kolaborasi dengan GS1, Bio Farma Perkokoh Ekspansi di World-wide Healthcare

Keterangan foto : Kerjasama Bio Farma dan GS1, menjamin Produk ekspor Farmasi ke berbagai negara lebih aman dan dipercaya, dengan penomoran yang spesifik yang diatur oleh Worldwide Trade Merchandise Variety (GTIN)

 

BANDUNG – PT Bio Farma (Persero) akan semakin kokoh di industri World-wide Health care dengan bergabung dalam World-wide Conventional 1 atau GS1. Bio Farma bahkan didapuk menjadi jajaran board member GS1 Indonesia, belum lama ini.

Untuk diketahui, GS1 adalah organisasi non profit berskala multinasional. Sistem GS1 adalah salah satu sarana mengidentifikasi produk/jasa dari Indonesia agar mempunyai daya saing dan menggunakan standar world. Tidak hanya itu, setiap produk dari Bio Farma juga akan memiliki World-wide Trade Product Variety (GTIN) atau nomor barang dagang world, yaitu ID unik sebuah produk yang diakui secara internasional.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, kerjasama ini merupakan lompatan yang besar. Sebab, penggunaan standar GS1 ini akan berdampak positif pada sisi ekspor atau pun ketahanan kesehatan nasional.

”Ini menjadi awal yang baik untuk menatap Ketahanan Kesehatan Indonesia dan industri farmasi internasional,” papar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Jumat (10/2/2023).

Honesti mengulas, pandemi memang mengubah semuanya. Termasuk tatanan hidup masyarakat ternasuk bidang kesehatannya. Dulu, Indonesia masih kesulitan untuk mengidentifikasi masalah Kesehatan. Sebab, tidak memiliki knowledge dan angka pasti.

”Dengan digitalisasi, Bio Farma bisa mendistribusikan 400 juta dosis vaksin, ke 17 ribu pulau di Indonesia secara realtime, by title, by deal with hingga kapan vaksin tersebut disuntikkan ke penerima,” papar Honesti.

Hal ini menjadi bukti, jika Bio Farma tidak hanya sekuat tenaga mendistribusikan vaksin tapi juga menyajikan facts yang lengkap ke pemerintah dalam pendataan Kesehatan penduduk Indonesia.

Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, menyampaikan bahwa kerjasama yang dijalin dengan GS1, sejalan dengan objektif Bio Farma untuk semakin berperan dalam industri global health care. Dengan World wide Trade Item Amount (GTIN), Bio Farma akan lebih mudah memastikan aktivitas ekspor ke berbagai negara secara aman dan terpercaya karena memiliki penomoran yang spesifik sehingga produk dan layanannya tidak dapat dipalsukan. Sebab, WHO pada 31 Desember 2021 sudah mewajibkan seluruh industri untuk menerapkan standar GS1.

”Standarisasi world di GS1 ini menjadi rujukan dunia untuk 115 negara yang sudah terasosiasi. Terlebih lagi, WHO tidak hanya mewajibkan negara industri yang mengekspor, tapi negara penerimanya pun menerapkan standar yang sama,” urainya sambil menambahkan, Bio Farma sudah menerapkan standar GS1 sejak 2015.

Soleh Ayubi memaparkan, penggunaan standar GS1 salah satunya diaplikasikan pada kemasan vaksin Sinovac yang dilengkapi dengan barcode GS1. Barcode tercantum pada semua kemasan, baik itu kemasan vaksin primer, sekunder, maupun tersier.

“Sistem ini, ditambah dengan penggunaan IoT pada platform Medtrack, membantu Bio Farma melacak secara serious time pengiriman ke seluruh penjuru daerah di Indonesia serta memastikan keaslian produk vaksin yang diterima oleh masyarakat,” urainya.

Dari information dan informasi yang terekam pada sistem, kata dia, memungkinkan Bio Farma untuk mengantisipasi vaksin kedaluwarsa dan memonitor suhu. Sehingga dapat segera dilakukan penyusunan strategi untuk mempercepat konsumsi atau relokasi pengiriman ke wilayah yang lebih membutuhkan. Selain itu, jika terdapat kejadian yang tidak diinginkan, Bio Farma dapat segera memfasilitasi penarikan vaksin secara tepat waktu.

“Saat ini Bio Farma telah berhasil mendistribusikan 125+ juta dosis vaksin Sinovac dan 350+ juta dosis vaksin lainnya ke 600 titik distribusi di seluruh Indonesia. Ke depannya, standar GS1 ini akan diterapkan untuk pendistribusian produk extremely-controlled seperti obat, alat kesehatan, pupuk subsidi, dan LPG subsidi.” pungkas Soleh Ayubi.

Sementara itu, kiprah Bio Farma dalam world health care ini juga dengan menempatkan wakilnya Vice President Distribusi dan Layanan Penjualan PT Bio Farma, Yudha Bramanti sebagai board member GS1 Indonesia, Rabu (1/2/2023). ”Mudah-mudahan ini menjadi kolaborasi yang lebih baik lagi ke depan. Harapan besarnya, Bio Farma makin maju lagi memainkan peran lebih besar di nasional dan pasar world wide dan,” tegas Yudha.

Dengan kerjasama ini, kata Yudha, Bio Farma bisa mendorong implementasi standarisasi internasional ke grup BUMN Farmasi. Dan menyosialisasikan standar ekosistem health care yang sama di pemerintahan.

 

—00oo00–

 

Untuk Informasi Media, Hubungi : 

R Rifa Herdian

VP Company Secretary & Trader Relations PT Bio Farma (Persero) 

Hp. 08125428844, Electronic mail : [email protected]

url